Monday, August 15, 2011

Wajah Mengejutkan Para Penjarah Inggris


Headline
London – Kemiskinan, perbedaan sosial, pendidikan rendah, menjadi beberapa teori penyebab rusuh dan penjarahan di Inggris. Namun, anda akan melupakan teori itu begitu melihat para tersangka ini.
Laura Johnson (19) yang putri miliuner, dituding mencuri peralatan elektronik senilai lima ribu poundsterling atau hampir Rp70 juta. Ponsel, televisi dan microwave itu ditemukan dalam mobil gadis yang bersekolah di St Olave’s Grammar School. Ia bukan pelajar bodoh, hampir semua nilainya A dan orangtuanya kaya.
Natasha Reid (24), dari keluarga berada dan bekerja di universitas unguk mencapai mimpinya menjadi pekerja sosial. Karir dan impiannya ini bisa rusak, karena ia kepergok menjarah televisi senilai 300 poundsterling atau sekitar Rp4,1 juta. Perempuan muda ini mengaku amat menyesal, saat diwawancarai sebuah televisi, sebagaimana dikutip Mail Online.
Stefan Hoyle (19) sedang memegang biola hasil jarahan saat ditangkap polisi di Manchester, beberapa saat setelah kerusuhan. Musisi berbakat ini mengaku selalu ingin belajar biola. Ia berlari dari polisi dan saat tertangkap, Hoyle menyatakan mengerti mengapa banyak orang menjarah. “Kalian semuanya fasis!” ujarnya lantang, kepada polisi yang menangkapnya.
Adapun seorang balerina berusia 17 tahun yang tak bisa disebutkan namanya, karena masih di bawah umur. Ia tertangkap kamera pengawas CCTV setelah mengambil dua boks televisi flat screen. Ia menyerahkan diri saat melihat fotonya di suratkabar dan polisi menunjukkan rekaman ia mencuri dua televisi.
Marouane Rouhi (21), mahasiswa hukum yang bergabung dengan geng dan menyerbu kafe serta rumah makan di St John’s Wood, London. Kabarnya, anggota gengnya mencapai 30-50 orang, bersenjata dan menyerang rumah makan. Rouhi baru setengah jalan sebelum lulus, bisa dimengerti mengapa ia kini berjuang keras membersihkan namanya.
Scott Bates (18) seorang mentor di Gereja Baptis, menjarah toko perhiasan dan pakaian di Clapham Junction. Ia mengaku mencuri pakaian olahraga dari JD Sports, jam tangan dari Debenhams dan atasan dari Primark. Bates tadinya hanya melihat kerusuhan, namun tak kuasa menahan diri karena barang-barang itu tergeletak di depan matanya.
Masih banyak beberapa pemuda baik-baik lainnya yang kepergok menjarah atau menyerahkan diri. Seperti agen perumahan, koki senior hingga pelayan di gedung opera. Namun, sosok Johnson yang kaya raya lah yang menjadi perhatian publik Inggris.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...